Upaya penanggulangan sebenarnya sudah pernah dilakukan dengan cara menguruk bagian yang berlubang, agar aliran air bisa berjalan sebagaimana mestinya dan tidak melalui lokasi longsor. Namun, urukan tanah tersebut ternyata juga ikut hanyut terbawa arus air, sehingga, penggerusan tanah pun tak bisa dihindari. "Di bagian bawah dapur dan tempat wudhu, penggerusan sangat terlihat jelas, sehingga, dinding saluran air terlihat menggantung sekitar satu meter," kata Gunawan, seksi pembangunan panitia.
Selain di bagian utara, penggerusan kecil juga terlihat di sejumlah bagian longsor. Hal ini tampak dari adanya bekas aliran air di tebing yang longsor tersebut. "Tanah di tebing yang longsor terlihat turun ke bawah sedikit demi sedikit," tambahnya.
"Bagian belakang tempat wudhu yang jebol harus diuruk atau ditinggikan untuk mengatur aliran air. Selanjutnya, dibuatkan saluran ke arah bawah, sehingga, air liar tidak mengarah ke selatan atau depan masjid yang longsor," kata Gunawan lagi. Karenanya, ia akan segera berkoordinasi dengan seksi pembangunan lain, untuk memulai penanggulangan sementara tersebut. Karena dinilai sangat mendesak, rencananya, penanggulangan akan dilakukan sesegera mungkin. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar