Liputan

Hujan Dua Hari, Talud 10 Meter Longsor

Ditayangkan di KRjogja.com pada Jumat, 07 Januari 2011 17:52:00



BANTUL (KRjogja.com) - Sebuah talud sepanjang 35 meter dengan tinggi 10 meter di Sidorejo, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, longsor, Jumat (7/1) pagi. Peristiwa longsor ini dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul dan sekitarnya selama duu hari berturut-turut yang mengakibatkan tanah sekitar talud menjadi terkikis.

Dikatakan warga sekitar, Darusalam longsor di talud tersebut terjadi dua kali, yakni pada Kamis (6/1) sore dan yang berikutnya Jumat (7/1) pagi. Sebelum longsor memang sempat dilakukan penambahan urug (timbunan tanah) di sekitar talud.

“Tetapi setelah pengurukan selesai dilakukan, hujan turun sangat lebat, itu yang diduga menimbulkan talud jebol dan terjadi longsor. Saat longsor terjadi suara yang ditimbulkan seperti gempa bumi,” kata Darusalam.
Melihat longsoran tanah yang cukup dalam, warga setempat memasang pengaman sederhana guna menghindari kemungkinan jatuhnya korban. Selain itu, dibantu jajaran Polri dan TNI, warga juga mulai mamisahkan batu matrial dengan tanah di lokasi longsor. (R-5)

Tanggul Jugrug Ngancam Masjid

Ditayangkan di Jogjatv.tv pada 07 January 2011 19:17 WIB


Bantul, http://www.jogjatv.tv/berita/07/ -Sampunipun nrajang papan dunungipun Warga Wukirsari, Imogiri ing dinten Kemis kapengker(6/1), siti jugrug dumados malih ing Kabupaten Bantul. Tanggul panjangipun 30 meter, ingkang nyangga wewangunan Masjid An Nur, Sidorejo,  Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, dinten Jemuwah enjing(7/1), jugrug. Menawi dumados jawah deres,  wewangunan masjid punika saget risak.

Tanggul inggilipun 12 meter, panjangipun 30 meter ingkang nyangga  Masjid An Nur, ing Pedukuhan Sidorejo, Kelurahan Ngestiharjo, Kasihan Bantul, dinten Jemuwah enjing(7/1), jugrug, awit dinten Kemis siyang(6/1), dumados jawah deres ing wewengkon kasebat. Tanggul ingkang sampun mlethek wiwit tumempuhipun lindhu ageng 2006 punika, dumadakan jugrug. Wewangunan Kantor Takmir Masjid ugi jugrug, begjanipun kantor kasebat saweg suwung.

Darussalam, Takmir Masjid Annur mratelakaken,  mboten wonten kurban jiwa saklebeting kedadosan kasebat, nanging kapitunan dipun dugi nggayuh welasan yuta rupiyah. Darusalam  ngajab supados para pehak ingkang kawogan tumuli cawe cawe. Jalaran menawi mboten tumuli dipun awekani, wewangunan masjid saged risak.

Anang Zainuddin

 
Talud Halaman Masjid An Nur Dibangun

BANTUL (KR) - Ambrolnya talud di halaman Masjid An Nur Sidorejo Ngestiharjo Kasihan Bantul sebulan lalu penanganannya diambil alih Pemerintah Bantul lewat dana tak terduga. Bila tak segera diperbaiki dikhawatirkan akan mengancam sejumlah bangunan lainnya. Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul, Purwanto ST, Jum'at (4/2).

Purwanto menjelaskan, talud di halaman masjid ambrolnya sepanjang 25 meter dengan ketinggian 9 meter. "Yang longsor memang tidak sampai 30 meter, tetapi rehabilitasi harus tuntas agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Purwanto. Menurutnya bila pemkab tak segera turun tangan, kerusakan dipastikan akan meluas. Bila menunggu program dari DPU, jelas tidak memungkinkan. Saat ini saja di bawah kamar mandi masjid tanahnya sudah tergerus dan berongga.
Penanganan talud merupakan respons cepat Bupati Bantul, Hj Sri Suryawidati. Sehingga diputuskan mengambil dana tak terduga agar talud lekas diperbaiki. Pertimbangannya, kata Purwanto, kerusakan jelas meluas dan merusak fasilitas lainnya. "Karena ini kerusakan cukup serius dan membutuhkan dana banyak, sehingga bupati langsung mengambil keputusan," ujarnya. Sebelumnya pengurus takmir masjid juga telah mengajukan permohonan yang ditujukan pemerintah Bantul. (R-5/*-7)-f

(dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat, hari Senin Legi tanggal 7 Februari 2011, halaman 4)