Mohon Bantuan

BENCANA TERUS LANDA YOGYAKARTA:
MASJID KAMI TERANCAM ROBOH


MUSIBAH terus melanda Yogyakarta. Belum hilang luka akibat gempa bumi, gunung Merapi yang melegenda itu pun meletus, memporak-porandakan mimpi-mimpi indah ribuan warga di lerengnya.

Ratusan orang harus merenggang nyawa akibat bencana ini. Berpulang dengan kondisi mengenaskan, karena, hangus terbakar bara awan panas Merapi, yang oleh warga setempat disebut "wedhus gembel".

Ratusan bangunan pun rata dengan tanah. Tak ada lagi tempat berteduh bagi warga. Kedinginan bila malam dan kepanasan bila siang.

Orang-orang pun kehilangan harta, keluarga dan orang-orang yang dikasihi. Tangis sedih terus menjadi bagian dari hari-hari mereka.

Lepas dari bencana letusan Merapi, bencana alam ternyata tak juga kunjung berhenti di kota budaya ini, kota kami tercinta. Hujan deras menyebabkan banjir dan LONGSOR di mana-mana, termasuk melanda masjid kami, MASJID AN NUR SIDOREJO, NGESTIHARJO, KASIHAN, BANTUL, DIY, hari kamis (6/1/2011). Akibat diterjang derasnya arus air, talud sepanjang lebih dari 36 meter (setinggi 11 meter) pun ambrol.

Di bagian utara (tempat wudhu dan dapur), jarak longsor dengan bangunan bahkan tinggal setengah meter, sehingga, jika ada longsor susulan, bukan tidak mungkin bangunan itu pun akan ROBOH.

Ya, sejak longsornya talud itu, kami, jamaah dan masyarakat di sekitar terus merasa WAS-WAS. Apalagi, hujan deras masih terus terjadi dan mengguyur kawasan tersebut. Khawatir akan terjadi longsor susulan, sehingga, bangunan masjid kami pun ROBOH.

"Takutnya, jika hujan terus mengguyur sementara talud belum dibangun, bangunan utama masjid dan rumah di sekelilingnya akan terkena (roboh)," kata Purwana, Lurah Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, seperti dikutip sebuah harian lokal di Yogyakarta.

Jika hal itu terjadi, masyarakat -terutama kaum muslim- di Sidorejo, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul pun akan KEHILANGAN TEMPAT BERIBADAH. Tempat berpasrah dan menyerahkan diri pada Yang Maha Kuasa. Allah SWT. Tempat menegakkan ajaran agama kami, yaitu Islam.

Haruskah hal itu terjadi? padahal, untuk memperbaiki atau membangun kembali talud tersebut, kami tidak punya cukup dana. Hanya doa yang bisa kami panjatkan : YA ALLAH, SELAMATKANLAH RUMAH-MU.. SELAMATKANLAH MASJID KAMI..

Menurut Darusalam --yang biasa dipanggil Darmo--, penjaga masjid An Nur, longsor terjadi sekitar pukul 16.00 wib, sesaat setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Hanya dalam waktu sekejap, sekitar 29 meter talud masjid An Nur menjadi ambrol dan rusak parah. Esok paginya, hari jum'at (7/1), longsor kembali terjadi. Sekitar 7 meter lagi talud sebelah selatan ambrol, sehingga menganggu akses masuk ke komplek masjid, sehingga, total talud longsor menjadi sepanjang 36 meter.

Hingga kini, kami hanya bisa melakukan langkah penanggulangan dengan seadanya, terutama untuk menanggulangi agar longsor susulan tidak merobohkan masjid kami. Kami sangat berharap dukungan dan bantuan berbagai pihak, agar talud tersebut bisa segera dibangun kembali, sehingga, masjid kami pun bisa terselamatkan. Dan, kami pun bisa kembali tenang menjalankan ibadah sebagai umat muslim.

Kami sangat membutuhkan bantuan untuk membangun kembali talud tersebut -- dalam bentuk apapun. Jika anda terketuk untuk membantu menyelamatkan rumah Allah tersebut, bantuan bisa disalurkan ke :

Panitia Pembangunan Talud/Rehabilitasi Bencana Alam Masjid An Nur Sidorejo, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Sekretariat : Masjid An Nur Sidorejo, Ngestiharjo, Kasihan. Bantul 55182.

CP:  Atmam Winarto (0811258164), S Joko Yuwono (081328198630), Wiwik Susilo (08122768292).

NOMOR REKENING : BCA NO. 169.180.6869 A/N ATMAM WINARTO ATAU REKENING BANK MANDIRI NO. 1370004394157 A/N ATMAM WINARTO

Email : wiwiksa@yahoo.com

Terima kasih atas perhatian dan dukungannya. Semoga menjadi amal ibadah kita semua dan mendapat balasan setimpal dari Allah SWT. Amien. (*)