Kamis, 27 Januari 2011

Benarkah kata Mosque (Masjid) berasal dari kata Mosquito (Nyamuk) ?

Di awal 2008 silam, Saya berbincang dengan salah satu siswa MA di Jakarta. Perbincangan itu berawal gara-gara tulisan Mosque di papan penunjuk arah di salah satu pondok modern di Tangerang. Sebut saja lelaki yang berbincang dengan Saya itu, Ahmad. Saat melihat tulisan yang Saya maksud tadi, tiba-tiba Ahmad menggerutu sembari mengeritik. “Huh, salah nih! Masjid kok ditulis mosque. Kalau masjid, ya tulis saja; masjid. Jangan mosque!”. Lebih kurang seperti itu gerutunya.

Setelah menyapa dan berkenalan dengannya, Saya tahu kalau dia berasal dari MA terbaik di Jakarta. Bahasa Inggris-nya unggul, matematika-nya jago, dan ekstrakurikuler-nya pun unggul. Tapi, itu sih kata dia.

Dengan sikap sok tahunya, dia menganggap tulisan 'Mosque' yang sering dipakai untuk menerjemahkan kata ‘Masjid’ ke dalam bahasa Inggris, sebagai kesalahan. Ahmad mengutip salah satu artikel yang pernah ia baca. Kata dia, mosque itu berasal dari bahasa Spanyol, yakni ‘mosquito’, yang berarti nyamuk.

Ia menambahkan, kata mosque ini berawal dari peristiwa Perang Salib. Kala itu, Raja Ferdinand yang beragama Nasrani hendak menyerang orang-orang Islam. Ia berkata kepada prajuritnya bahwa musuh yang akan dihadapinya ialah laksana nyamuk. “There are like mosquitoes”, mungkin demikian kira-kira perkataan Raja Ferdinand.

Kenapa umat Islam disebut laksana nyamuk?, karena umat Islam, kata Ferdinand, sangat banyak jumlahnya, dan tempat berkumpulnya orang-orang Islam ialah di masjid. Maka, kata yang pantas disandang umat Islam untuk tempat berkumpulnya ialah ‘mosque’. Inilah pendapat Ahmad tentang mosque yang berasal dari mosquito.

Bila orang awam mendengar itu pasti akan terpengaruh, seperti halnya Anda membaca tulisan ini hanya sepotong. Namun setelah Saya konfirmasi ke beberapa ahli bahasa dan merujuk berbagai literatur sejarah, argumen Ahmad pun gugur: 'mosque' bukan berasal dari kata 'mosquito'.

Setelah ditelusuri, kata mosque dan mosquito itu terdapat pada buku The Complete Idiot’s Guide to Understanding Islam. Dan isi bukunya pun bukan sesuai dengan judulnya. Lihat situs: www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=story_9-2-2003_pg3_7.

Untuk mengetahui makna kata mosque dan mosquito, kita harus menggunakan etimologi. Bila dirunut dari ilmu tersebut, tidak ada hubungan semantik antara kedua kata tersebut. Kata ‘mosque’ (bahasa Inggris) yang berarti masjid, sudah muncul sejak tahun 1400. Bahkan, itu pun berasal dari bahasa Itali; ‘moschea’. Namun di sisi lain, kamus bahasa Inggris popular semacam Oxford’s New English Dictionary & Miriam-Webster’s News Internationa; Dictionary, melaporkan, penggunaan kata ‘mosqued’ ada sejak tahun 1902. Untuk lebih jelas, silakan cek listserv.linguistlist.org/cgi-bin/wa?A2=…arabic-l&P=1505.

Kepada Ahmad, dan beberapa pembaca yang masih menganggap ‘mosque’ (berbahasa Inggris) berasal dari kata ‘mosquito’ yang berarti nyamuk, merupakan kesalahan fatal. Mosque (berbahasa Inggris) yang berarti masjid, dalam bahasa Spanyol-nya ialah ‘mezquita’, bukan ‘mosquito’! Adapun ‘mosquito’ yang berarti nyamuk, dalam bahasa Spanyolnya adalah ‘mosca’.

Para pembaca budiman, Saya memang bukan ahli bahasa. Namun ketika seseorang menghadapi masalah kebahasaan, kita harus tanggap dan bertabayyun. Cari dan gali informasi sebenarnya, jangan asal dengar. Inilah yang pernah Saya sampaikan, beramal itu harus ilmiah. Tulisan ini tidak murni dari pemikiran sendiri, namun sehari Saya mendengar ucapan Ahmad, Saya pun berusaha memecahkan masalah itu. Mohon maaf tak terhingga atas kesalahan dan kekurangan tulisan ini. Wallahu A’lam.


(tulisan kang Taqi, dipublikasikan di kommabogor.wordpress.com/2009/02/17)

1 komentar:

  1. Yah mending menggunaka mesjid gan! Di Masjid kan di ambil dari bahasa arab!! Dari pada Mosque, agak rancu dengarnya!

    BalasHapus