Jumat, 04 Februari 2011

Longsor Masjid An-Nur Mendapat Perhatian Pemkab Bantul


Setelah sempat terbengkalai selama hampir sebulan, longsor di Masjid An-Nur Sidorejo akhirnya mulai tertangani. Melihat makin mengkhawatirkannya kondisi di lokasi, Pemkab Bantul akhirnya memberikan perhatian penuh terhadap penanganan musibah ini.

Menyusul belum adanya tanggapan dari pemkab terkait surat permohonan Bantuan yang diajukan sebelumnya, Senin (31/1), Lurah Ngestiharjo, Purwana, kembali menghadap bupati Bantul, Sri Suryawidati, untuk menanyakan tindak lanjut dari permohonan tersebut. Sebagai pelengkap, Lurah Ngestiharjo telah meminta pihak panitia untuk membuat Laporan terkait Perkembangan Penanganan Musibah Longsor di Masjid An-Nur hingga tanggal 30 Januari.

Selain ditembuskan sejumlah kalangan, isi lengkap laporan tersebut juga langsung disebarluaskan melalui http://www.saveourmosque.blogspot.com/ sebagai bentuk transparansi panitia. Dengan penyebarluasan itu, isi laporan bisa langsung diketahui pihak luar maupun masyarakat luas, sehingga bisa mencocokkannya dengan kondisi riil di lapangan, jika memang memerlukannya.

Upaya keras Lurah Ngestiharjo, Purwana, ternyata membuahkan hasil. Siang hari, usai menghadap bupati, Purwana langsung mengabari Ketua Panitia Penyelamatan Masjid An-Nur, Atmam Winarto, terkait hasil yang menggembirakan itu, melalui telpon. "Alhamdulillah, Pemkab Bantul memberikan perhatian penuh terhadap musibah longsor di Masjid An-Nur dan berjanji akan menangani pembangunan talud yang ambrol," kata Atmam.

Janji pemkab tersebut ternyata benar-benar dibuktikan. Sehari kemudian, tepatnya Selasa pagi (1/2), pembangunan talud baru pun dimulai dengan penggalian tanah sedalam 1,5 meter untuk pondasi. Rencananya, seluruh pembangunan talud akan diback-up oleh pemkab, hingga selesai. "Terima kasih yang sebesar-besarnya tentu saja diucapkan panitia, takmir, seluruh jamaah dan warga pada pemkab Bantul yang telah memberikan bantuan dan memperhatikan nasib masjid An-Nur Sidorejo," ujar Atmam. "Terimakasih juga kepada lurah Ngestiharjo, Bapak Purwana, yang telah berjuang keras untuk ikut menyelamatkan masjid An-Nur. Salut untuk bapak lurah," tambahnya.



Back up dari pemkab Bantul tersebut tentu saja sangat berarti bagi upaya penyelamatan masjid An-Nur Sidorejo, terutama untuk meringankan biaya yang harus dikeluarkan pihak panitia. Sebab, selain pembangunan talud, pihak panitia memang memerlukan banyak biaya untuk berbagai keperluan lain, menyusul musibah longsor itu. Seperti, membuat pagar, pembebasan tanah untuk pembangunan talud, memperbaiki akses jalan, merenovasi sejumlah bagian masjid yang rusak, terutama bagian dapur dan tempat wudlu.

Karenanya,"meski sudah diback up pemkab, penggalangan bantuan dari pihak luar dan masyarakat umum masih tetap kami lakukan, sebab, biaya yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan itu masih cukup besar," kata Atmam. Langkah ini pun telah mendapat persetujuan pihak takmir masjid An-Nur, seperti dikemukakan dalam rapat tanggal 2 Februari lalu. "Digunakan untuk membangun talud atau berbagai keperluan penunjang, Insya Allah, nilainya sama, karena niatnya adalah berjuang di jalan Allah," tambah H. Anwar Sanusi, ketua takmir masjid An-Nur ini.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar