Sabtu, 15 Januari 2011

Mencintai dan Mengembalikan "Fungsi Cinta" Masjid

Bismilahirrahmanirrahiim

Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah,
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
yang mendapat petunjuk. (Al Quran Al Karim Surah Al Taubah ayat 18)

Bukan tanpa alasan, Rasulullah saw langsung mendirikan masjid ketika
tiba di Madinah. Bahkan sejarah mencatat bahwa sebelum tiba di
Madinah-pun, tatkala singgah di Quba, hal pertama yang didirikan oleh
Rasulullah saw adalah Masjid.

Dengan indah, Syaikh Shaffiyur Rahman Mubarakfury menggambarkan masjid
Nabawy yang didirikan oleh Rasulullah saw setibanya beliau di Madinah :

"Masjid itu bukan sekedar tempat untuk melaksanakan sholat semata, tapi
juga merupakan sekolahan bagi orang-orang Muslim untuk menerima
pengajaran Islam dan bimbingan-bimbingannya, sebagai balai pertemuan dan
tempat untuk mempersatukan berbagai unsur kekabilahan dan sisa-sisa
pengaruh perselisihan semasa Jahiliyah, sebagai tempat untuk mengatur
segala urusan dan sekaligus sebagai gedung parlemen untuk bermusyawarah
dan menjalankan roda pemerintahan." (Sirah Nabawiyah)

Dimulai dari masjid inilah kemudian, sejarah juga mencatat, Rasulullah
saw mempersaudarakan orang-orang Muslim. Dan inilah aplikasi yang hendak
diajarkan oleh Ilahi lewat ayat-Nya :

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian
maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim
dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang
iktikaf, yang rukuk dan yang sujud". (Al Quran Al Karim Surah Al Baqarah
125)

Ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa setidaknya ada 3 (tiga)
fungsi masjid :

1. Tempat berkumpul bagi manusia
2. Tempat yang aman
3. Tempat shalat

Secara sunatullah, Fungsi pertama jika fungsi kedua juga tercapai. Dan
Insya Allah jika fungsi pertama tercapai, fungsi ketiga lebih mudah pula
untuk tercapai.

Rasa aman di masjid, rasa tenteram di masjid, hanya bisa hadir jika para
penghuninya, para pengurusnya memiliki rasa kasih sayang, rasa CINTA.

Tanpa itu, masjid akan kehilangan fungsinya. Seperti `kritik' yang
disampaikan oleh Allah dalam firman-Nya tentang masjid Dhirar :

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan
mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta
menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya
sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki
selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu
adalah pendusta (dalam sumpahnya). (Al Quran Al Karim Surah Al Taubah
ayat 107)

Dan salah satu cermin kasih sayang adalah kelembutan akhlaq yang
dicerminkan oleh kehalusan budi bahasa, kehalusan akhlaq dan kehalusan
da'wah.

Kembali Mencintai dan Mengembalikan `Fungsi Cinta' Masjid itulah yang
diharapkan dapat disumbangkan dari kegiatan-kegiatan edukasi dan budaya
di sebuah masjid.

Kehadiran lembaga pendidikan dan kebudayaan di sebuah masjid sebagai
sentra kegiatan keummatan tampaknya harus mulai kita rintis di saat-saat
ini, sebagai pelengkap dan penyeimbang metode da'wah, di saat banyak
pihak menikmati romantika pendekatan politik dalam da'wah.

Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Team Penerbitan Rumah Ilmu
Indonesia menggelar road show Buku "Ada Cinta di Masjidku" menjadi salah
satu upaya untuk mencapai hal itu.

Insya Allah.

Laa Haula wa Laa Quwwata ila Billah

*) artikel ini dikutip dari http://old.nabble.com/ dan ditulis oleh : Reza Ervani
*) Penulis adalah penyusun buku "Ada Cinta di Masjidku, dapat dihubungi
via email : reza@... atau via phone/SMS di 0818 42 53 42;
*) komunitas pembaca tulisan penulis dapat dikunjungi di :
http://groups.yahoo.com/group/rezaervani


Disusun untuk Acara Bedah Buku "Ada Cinta di Masjidku"
Masjid Al Asyari UNISBA, Jln. Taman Sari No. 1 Bandung - Jawa Barat
bersama :

1. Adhitya Purana (Direktur Rumah Ilmu Indonesia Publishing)
2. Mif Baihaqi (Ketua Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan
Indonesia)
3. Ustadz Fuad Muhsin (MQTV)
Moderator : Argiantara, Ph.D

Terbitan Rumah Ilmu Indonesia Publishing
Jln. Ir. H. Djuanda, Gg. Abah Iri No. 278 C (Sebelah Masjid Nurul Huda)
Dago Bandung 40135
Email : penerbitan@...
www.rumahilmuindonesia.net

Staf Representatif :
Adhitya Purana – 085 624 185 531
Oonie Intan – 0813 212 90770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar